Anggrek dapat diperbanyak dengan beberapa cara generatif dan vegetatif. Pembiakan secara generatif adalah sebagai berikut :
Perbanyakan dengan biji buah yang telah masak. Pembiakan ini memerlukan perlakuan yang khusus diantaranya biji harus steril dari hama dan penyakit. Buah anggrek tumbuh setelah terjadi penyerbukan, baik secara disengaja oleh manusia ataupun secara alami oleh angin dan serangga. Di dalam buah anggrek tersebut terdapat ribuan biji yang berukuran sangat kecil dan halus bagaikan tepung. Perbanyakan secara generatif ini dilakukan dengan menyebarkan biji anggrek ke media tanam. Secara alami tempat penyebaran biji anggrek ini hanya di sekitar akar atau tempat tumbuh saat buah terbelah dan biji-biji bertebaran. Bisa juga di tempat-tempat yang agak jauh ketika biji-biji anggrek terbawa oleh angin, serangga, atau hewan lainnya. Sementara itu penyebaran biji dengan teknologi yang cukup modern bisa dilakukan dalam media agar yang dilakukan di laboratorium khusus.
Untuk perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu split (pemisahan rumpun/anakan) dan cara kultur jaringan. Cara split anakan adalah salah satu cara yang masih tergolong tradisional yakni mengambil anakan atau tanaman anggrek yang sudah tumbuh secara sempurna. Sementara itu, kultur jaringan dilakukan dengan mengambil bagian tanaman muda yang jaringannya masih aktif membelah dan kemudian dikulturkan di laboratorium dengan menggunakan media tanam agar-agar bernutrisi. Pada umumnya perbanyakan secra vegetatif sangat disukai karena anggrek akan lebih cepat berbunga dan sifat-sifat anggrek yang baru akan sama dengan indukannya (Ayub, 2005).
Anggrek merupakan tanaman berbunga indah yang sangat menguntungkan sekali bagi kita semua, baik menguntungkan dari segi keindahan bunganya maupun segi prospek bisnisnya, maka dari itu perlu diketahui beberapa teknik pembibitan anggrek yang baik dan benar, yaitu meliputi :
1. Persyaratan bibit
Bibit anggrek yang baik, sehat dan unggul memiliki beberapa ciri khusus, yaitu memiliki batang yang kuat, pertumbuhan pesat, daunnya subur, bunganya lebat dan indah. Untuk bibit yang masih dalam botolan, pilihlah yang tidak terkontaminasi jamur atau bakteri, pilih bibit yang tumbuh seragam dan memiliki warna daun hijau segar dan pilihlah yang memiliki jenis silangan yang sudah terdaftar. Untuk pemilihan bibit dalam kompot (komuniti pot) ataupun sledding juga dipilih bibit yang terlihat subur, daunnya hijau kuat, segar, batang dan akar kuat, tidak terserang penyakit dan hama apapun.
2. Penyebaran Biji
Bibit anggrek berasal dari biji yang disemaikan terlebih dahulu. Adapun penyebaran biji anggrek adalah sebagai berikut : Mempersiapkan segala peralatan yang steril untuk melakukan penyebaran biji
3. Mensterilkan biji
Sebelum biji anggrek disebar pada media tanam, terlebih dahulu biji disterilkan diluar entkas (ruang penabur) dengan cara merendam pada cairan spirtus lalu dibakar dengan api (dilakukan 2 kali), hal ini dilakukan guna membunuh bakteri dan jamur yang menempel pada kulit luar biji anggrek.
4. Penyebaran biji anggrek
Setelah biji anggrek disterilkan di luar entkas, lalu masukkan biji dalam entkas kemudian belah perlahan dan hati-hati dengan menggunakan pisau dan pinset steril. Belah biji anggrek diatas cawan petri agar biji tidak bertaburan. Langkah selanjutnya yakni tabur biji anggrek tadi pada media agar yang telah dipersiapkan dalam botol secara rata, lalu tutuplah botol kultur yang ada taburan bijinya tadi diletakkan dalam enkas untuk beberapa waktu agar steril dari kuman dan bakteri ( keadaan di dalam entkas sudah steril karena ada tablet formalin yang perlahan menguap ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar